Jumat, 04 Oktober 2019

Sebagian Pengguna Masih Bisa Akses Aplikasi Gif Porno di Whatsapp

Sebagian Pemakai Masih Dapat Akses Aplikasi Gif Porno di Whatsapp

, Jakarta -Pemblokiran serviceGraphics Interchange Format ( GIF) porno diWhatsApp belumrata. Berdasar eksperimen Tempo, masih ada banyak hp yang dapat terhubungGIF berkonten asusila itu. Walau untuk beberapa katakunci, sepertiseks sertaporn tidak dapatdibuka. Saatdicoba dimesin perayap,basis akan tunjukkan tulisan tidak ada hasil.

Satu orang pemakai WhatsApp, Doni, menjelaskan jika content GIF porno di WhatsApp tidak hanya untuk dua keyword itu, masih dapat dibuka. Ini masih dapat dibuka, tetapi untuk 'porn' serta 'sex' tidak dapat, katanya sambil tunjukkan monitor ponselnya pada Tempo, Selasa, 7 November 2017. Seirama dengannya, Putri, satu orang pegawai yang seharian memakai service chat itumasih dapat terhubung content tidak pantas itu. Masih ada nyatanya.

Berdasar pencarian Tempo di hp yang lain tunjukkan Service GIF di aplikasi chat WhatsApp benar-benar tidak dapat dibuka. Jika pemakai masuk ke service GIF, penampilan yang akan ada ialah Cek your phone's Internet connection and try again. Walau sebenarnya jaringan internet di hp tidak alami masalah, alias lancar, untuk buka feature internet yang lain.

Menteri Komunikasi serta Informatika Rudiantara mengatakan memang walau belum seratus %, penutupan content asusila pada GIF WhatsApp sudah dikerjakan. “Belum seratus %, tetapi operator telah lakukan blokir. Tidak semua memblok bertepatan, nantikan saja,” tutur Rudiantara di Tubuh Pusat Stastistik, Jakarta Pusat, Selasa, 7 November 2017.

Kementerian Komunikasi serta Info (Kominfo) sudah memblok enam domain name sistem (DNS) Tenor jadi GIF berkonten asusila di WhatsApp pada 6 November 2017. Enam DNS itu ialah tenor.com, api.tenor.com, website.tenor.com, qa.tenor.com, media.tenor.com, serta media1.tenor.com. Walau demikian, warga masih dapat terhubung content asusila itu lewat WhatsApp karena telah terkoneksi dengan Internet protocol address aplikasi chat itu.

Kominfo sudah 3x memberi surat peringatan pada WhatsApp yakni pada Ahad malam, 5 November 2017, dan Senin dini hari serta Senin pagi, 6 November 2017. Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Semuel Abrijani Pangerapan menjelaskan WhatsApp tidak dapat terlepas tangan serta harus lakukan pembersihan atau penutupan.

Menurut Rudiantara, Kominfo tidak memblok WhatsApp tetapi, “Yang dikunci bukan WhatsApp-nya, tetapi Tenor jadi penyuplai GIF, katanya. Tetapi dia menjelaskan faksi WhatsApp butuh turut bertanggungjawab mebatasi akses content itu supaya warga, khususnya orang-tua bisa merasakan aman.

Awalnya, content tidak pantas dalam GIF WhatsApp ini ramai dibahas di sosial media. Rudiantara memperoleh banyak keluhan masalah itu lewat account Twitternya. “Kami benar-benar menghargai pada warga yang melapor, khususnya media. Terbanyak laporan itu Minggu sore,” katanya.

CAESAR AKBAR | RIANI SANUSI PUTRI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar