Selasa, 18 Februari 2020

Kisah Freedom Farm Tempat Penampungan Bagi Hewan Cacat Di Israel

Ini Langkah Ultrajaya Yakinkan Produk Susu Bebas Bakteri

, Jakarta - PT. Ultrajaya Milk Industry Tbk. pastikan susu Ultra bebas bakteri serta aman dikonsumsi. Susu Ultra yang tersebar di market sekarang masih aman dikonsumsi. President Director PT Ultrajaya Sabana Prawirawidjaja menjelaskan hasil komplet uji kualitas ini juga sudah diberikan pada pihak Tubuh POM yang mengamati peredaran produk di market.

Simak juga: Tidak Cuma Susu Kental Manis, Banyak Produk Tidak Sesuai dengan Ketetapan

“Penjualan PT Ultrajaya telah sampai 100 juta pcs/pak per tahun ke daerah Sulawesi Selatan serta sampai kini produk diterima secara baik serta aman dikonsumsi, kata Sabana Prawirawidjaja, dalam info tercatat yang diterima, Jumat, 31 Agustus 2018.

Hal tersebut menyikapi laporan Dinas Peternakan serta Kesehatan Hewan, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, yang mengatakan Susu Ultra Full Krim 250ml memiliki kandungan bakteri. PT Ultrajaya Milk Industry Tbk sudah lakukan pencarian selanjutnya pada laporan satu orang pegawai kantor dinas yang lakukan uji laboratorium pada 1 pcs per pak produk itu yang telah rusak serta berasa pahit ke Balai Besar Veteriner di Maros.

“Kami sayangkan paket yang dirasakan tidak disimpan untuk pastikan produk serta kode produksinya dan mengetes kualitas paketannya,” kata General Manajer Public Relations PT Ultrajaya Muh. Muhthasawwar.

Tetapi berdasar info kode produksi yang diberi oleh pegawai itu, kata Muhthasawwar, team Quality Control telah lakukan uji kualitas pada retain samples (sampel yang disimpan di pabrik) baik yang mempunyai kode produksi yang sama atau berlainan dengan produk yang dirasakan.

Selain itu kami mengetes sampel produk Susu Ultra yang disatukan dari beberapa toko, kata Muhthasawwar.

Muhthasawwar menjelaskan hasil pengujian pada semua sampel itu dengan organoleptik serta mikrobiologi tunjukkan kualitas produk dengan rasa serta aroma normal, tidak memiliki kandungan bakteri apa pun atau masih steril.

Sabana menjelaskan hampir 50 tahun Ultrajaya memakai tehnologi UHT (Ultra High Temperature) yang pertama-tama di Indonesia. Tehnologi ini dipandang dapat mematikan semua bakteri cuma dalam tempo 4 detik saja.

Menurut Sabana gabungan proses sterilisasi UHT serta paket aseptik yang dipakai PT Ultrajaya adalah tehnologi yang terbanyak dipakai di beberapa negara maju di penjuru dunia. Skema proses itu yang mengakibatkan Susu Ultra dapat terus steril lebih dari 10 bulan tanpa ada bahan pengawet. Ia menjelaskan selama paket masih juga dalam keadaan tertutup serta tidak rusak, produknya masih steril.

“Seluruh step produksi sampai produk jadi lewat pengawasan kualitas yang ketat. Kemudian Ultra Milk yang sudah dibuat harus lewat waktu inkubasi sepanjang 6-10 hari untuk pastikan kembali kualitas produk masih steril sebelum dikeluarkan dari pabrik untuk di pasarkan, katanya.

Jadi perusahaan yang selalu konsentrasi pada kualitas produknya, kata Sabana PT Ultrajaya memperoleh Sertifikasi Keamanan Pangan FSSC 22000:2017 versus 4.1 (Food Safety Sistem Certification) dari PT. SGS Indonesia, Sertifikat Piagam Bintang 3 Keamanan Pangan dari Tubuh POM, Sertifikat Halal serta Skema Agunan Halal (Halal Assurance Sistem 23000) dari LPPOM MUI. Diluar itu, kata Sabana semua produk susu yang di pasarkan di Indonesia mempunyai Surat Izin Edar sah dari BPOM Jakarta.

"

Kementan Produksi Sapi Belgian Blue Pertama Kalinya

Samarinda -Kalimantan Timur mempunyai program populasi dua juta sapi yang masuk prioritas pembangunan wilayah.

Kepala Dinas Peternakan serta Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Dadang Sudarya, menjelaskan usaha bertambahnya populasi Kalimantan timur dikerjakan lewat peningkatan indukan sapi potong.

Terutamanya program integrasi sapi-sawit pada tahun 2015 memperoleh indukan sapi potong import dari Australia.

BACA:DOC Ayam Joper Banten

Salah satunya program integrasi sapi sawit lewat suport dana APBN untuk sapi tipe Brahman Cross (BC) dari Australia,” kata Dadang, lewat info tercatat, Jumat, 20 Juli 2018.

Suport dana APBN yang disebut adalah, 10.000 ekor sapi lewat Ditjen Peternakan serta Kesehatan Hewan Kementan untuk pekerjaan pekerjaan pembantuan (TP).

Telah terealisasi 1.926 ekor yang ditebar di Kabupaten Paser sekitar 1.225 ekor serta Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) seputar 701 ekor.

Perubahan ternak sapi BC Australia untuk Paser kelahiran 496 ekor serta kematian 30 ekor hingga sejumlah 1.548 ekor.

Sesaat populasi di Penajam Paser Utara dari kelahiran 409 ekor berlangsung kematian 168 ekor hingga populasi akhir 1.076 ekor.

Jadi jumlahnya keseluruhnya 2.624 ekor dari 1.926 sapi BC Australia.

Sedang sapi pejantan bekas BC suport APBD propinsi sekitar 95 ekor,” papar Dadang.

Ia memberikan tambahan pada tahun 2016 lantas lewat suport APBD, Pemprov kembali lakukan penyediaan 370 ekor sapi bekas BC.

Kementan Keluarkan Aturan Pengurangan Day Old Chicken

Jakarta - Ketua Perhimpunan Peternak Ayam Nasional (PPAN) Jawa Barat Herry Dermawan membetulkan terdapatnya kenaikan harga daging ayam pada tingkat peternak yang menyebabkan lonjakan harga pada tingkat customer.

“Memang supply kurang,” tuturnya waktu dihubungi Tempo, Jumat, 19 Januari 2018.

Turunnya supply itu, menurut Herry, dikarenakan oleh sebagian besar peternak ayam turunkan kemampuan produksinya sebab takut tidak untung.

“Paling saat ini kemampuan produksinya optimal 80 persenan,” katanya.

Baca: DOC Ayam Joper Jakarta

“Taksiran saat ini produksi paling 45-50 juta ekor per minggu,” tutur Herry.

Herry menjelaskan penyebab peternak ramai-ramai pilih turunkan kemampuan produksinya ialah fluktuasi harga ayam di level peternak dalam dua tahun paling akhir.

“Sebulan lantas, harga sempat Rp 14 ribu per ekor di kandang.

Walau sebenarnya modal kami Rp 19 ribu.

Jika cocok kami rugi, tidak ada perhatian pemerintah,” tuturnya.

Penurunan kemampuan produksi untuk tutup kerugian itu menyebabkan harga ayam di kandang sekarang kembali melompat jadi Rp 22 ribu per ekor.

“Antara supply yang seret serta permintaan bertambah, semoga sebab permintaan bertambah,” sebut Herry.

Herry mengharap rapat di Kementerian Perdagangan ini hari mengulas masalah harga referensi ayam di kandang.

“Kalau pemerintah ingin membuat harga referensi, harga batas, atau harga standard di kandang, sepakat sekali,” katanya.

Tetapi Herry memberi pesan supaya ketentuan itu bukan hanya berlaku waktu harga sedang tinggi.

“Jangan cuma diresmikan saat harga tinggi.

Jika harga di atas, pemerintah teriak harus HET (harga eceran paling tinggi).

Tetapi, jika harga jatuh, pemerintah ke mana?” katanya.

Kepala Dinas Perdagangan serta Perindustrian Kota Bandung Eric Mohamad Atthauriq menjelaskan lonjakan harga ayam berlangsung di Kota Bandung dalam satu pekan ini.

“Posisinya saat ini di rata-rata Rp 37 ribu per kg dari mulanya di urutan Rp 34-35 ribu,” katanya, Kamis, 18 Januari 2018.

Lonjakan harga ayam yang berlangsung sempat menyebabkan gagasan pedagang ayam di pasar tradisionil di Bandung Raya berhenti tiga hari mulai Jumat, 19 Januari 2018.

Gagasan berhenti berjualan itu gagal sesudah pedagang dan bandar ayam berjumpa dengan perwakilan Pemerintah Propinsi Jawa Barat serta Unit Pekerjaan Pangan Kepolisian Wilayah Jawa Barat.

Koordinator tindakan berhenti pedagang ayam di Bandung Raya, Iim Ruhimat, membetulkan gagalnya gagasan berhenti itu.

“Kami batalkan sebab point yang kami kehendaki telah bertemu.

Kami ingin pemerintah lakukan normalisasi harga,” katanya.

Menurut Iim, pedagang serta bandar ayam sangat terpaksa meningkatkan harga jual sebab ayam hidup yang dibeli dari peternak naik.

Telah dua bulan ini harga ayam hidup dari peternak yang umumnya Rp 18-20 ribu per ekor melompat jadi Rp 22-23 ribu per ekor.

“Sampai di customer itu Rp 36-37 ribu per kg.

Di pasar kecil dapat sampai Rp 40 ribu per kg.

Dampaknya ke pabrik olahan nugget serta sosis yang telah turunkan produksinya.

Daging ayam tanpa ada tulang harga Rp 50 ribu per kg.

Sebaiknya harga Rp 35-37 ribu per kg,” papar Iim.

Kisah Freedom Farm Tempat Penampungan Bagi Hewan Cacat Di Israel

Ini Langkah Ultrajaya Yakinkan Produk Susu Bebas Bakteri

, Jakarta - PT. Ultrajaya Milk Industry Tbk. pastikan susu Ultra bebas bakteri serta aman dikonsumsi. Susu Ultra yang tersebar di market sekarang masih aman dikonsumsi. President Director PT Ultrajaya Sabana Prawirawidjaja menjelaskan hasil komplet uji kualitas ini juga sudah diberikan pada pihak Tubuh POM yang mengamati peredaran produk di market.

Simak juga: Tidak Cuma Susu Kental Manis, Banyak Produk Tidak Sesuai dengan Ketetapan

“Penjualan PT Ultrajaya telah sampai 100 juta pcs/pak per tahun ke daerah Sulawesi Selatan serta sampai kini produk diterima secara baik serta aman dikonsumsi, kata Sabana Prawirawidjaja, dalam info tercatat yang diterima, Jumat, 31 Agustus 2018.

Hal tersebut menyikapi laporan Dinas Peternakan serta Kesehatan Hewan, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, yang mengatakan Susu Ultra Full Krim 250ml memiliki kandungan bakteri. PT Ultrajaya Milk Industry Tbk sudah lakukan pencarian selanjutnya pada laporan satu orang pegawai kantor dinas yang lakukan uji laboratorium pada 1 pcs per pak produk itu yang telah rusak serta berasa pahit ke Balai Besar Veteriner di Maros.

“Kami sayangkan paket yang dirasakan tidak disimpan untuk pastikan produk serta kode produksinya dan mengetes kualitas paketannya,” kata General Manajer Public Relations PT Ultrajaya Muh. Muhthasawwar.

Tetapi berdasar info kode produksi yang diberi oleh pegawai itu, kata Muhthasawwar, team Quality Control telah lakukan uji kualitas pada retain samples (sampel yang disimpan di pabrik) baik yang mempunyai kode produksi yang sama atau berlainan dengan produk yang dirasakan.

Selain itu kami mengetes sampel produk Susu Ultra yang disatukan dari beberapa toko, kata Muhthasawwar.

Muhthasawwar menjelaskan hasil pengujian pada semua sampel itu dengan organoleptik serta mikrobiologi tunjukkan kualitas produk dengan rasa serta aroma normal, tidak memiliki kandungan bakteri apa pun atau masih steril.

Sabana menjelaskan hampir 50 tahun Ultrajaya memakai tehnologi UHT (Ultra High Temperature) yang pertama-tama di Indonesia. Tehnologi ini dipandang dapat mematikan semua bakteri cuma dalam tempo 4 detik saja.

Menurut Sabana gabungan proses sterilisasi UHT serta paket aseptik yang dipakai PT Ultrajaya adalah tehnologi yang terbanyak dipakai di beberapa negara maju di penjuru dunia. Skema proses itu yang mengakibatkan Susu Ultra dapat terus steril lebih dari 10 bulan tanpa ada bahan pengawet. Ia menjelaskan selama paket masih juga dalam keadaan tertutup serta tidak rusak, produknya masih steril.

“Seluruh step produksi sampai produk jadi lewat pengawasan kualitas yang ketat. Kemudian Ultra Milk yang sudah dibuat harus lewat waktu inkubasi sepanjang 6-10 hari untuk pastikan kembali kualitas produk masih steril sebelum dikeluarkan dari pabrik untuk di pasarkan, katanya.

Jadi perusahaan yang selalu konsentrasi pada kualitas produknya, kata Sabana PT Ultrajaya memperoleh Sertifikasi Keamanan Pangan FSSC 22000:2017 versus 4.1 (Food Safety Sistem Certification) dari PT. SGS Indonesia, Sertifikat Piagam Bintang 3 Keamanan Pangan dari Tubuh POM, Sertifikat Halal serta Skema Agunan Halal (Halal Assurance Sistem 23000) dari LPPOM MUI. Diluar itu, kata Sabana semua produk susu yang di pasarkan di Indonesia mempunyai Surat Izin Edar sah dari BPOM Jakarta.

"

Kementan Produksi Sapi Belgian Blue Pertama Kalinya

Samarinda -Kalimantan Timur mempunyai program populasi dua juta sapi yang masuk prioritas pembangunan wilayah. Kepala Dinas Peternakan serta Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Dadang Sudarya, menjelaskan usaha bertambahnya populasi Kalimantan timur dikerjakan lewat peningkatan indukan sapi potong. Terutamanya program integrasi sapi-sawit pada tahun 2015 memperoleh indukan sapi potong import dari Australia. BACA:DOC Ayam Joper Banten Salah satunya program integrasi sapi sawit lewat suport dana APBN untuk sapi tipe Brahman Cross (BC) dari Australia,” kata Dadang, lewat info tercatat, Jumat, 20 Juli 2018. Suport dana APBN yang disebut adalah, 10.000 ekor sapi lewat Ditjen Peternakan serta Kesehatan Hewan Kementan untuk pekerjaan pekerjaan pembantuan (TP). Telah terealisasi 1.926 ekor yang ditebar di Kabupaten Paser sekitar 1.225 ekor serta Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) seputar 701 ekor. Perubahan ternak sapi BC Australia untuk Paser kelahiran 496 ekor serta kematian 30 ekor hingga sejumlah 1.548 ekor. Sesaat populasi di Penajam Paser Utara dari kelahiran 409 ekor berlangsung kematian 168 ekor hingga populasi akhir 1.076 ekor. Jadi jumlahnya keseluruhnya 2.624 ekor dari 1.926 sapi BC Australia. Sedang sapi pejantan bekas BC suport APBD propinsi sekitar 95 ekor,” papar Dadang. Ia memberikan tambahan pada tahun 2016 lantas lewat suport APBD, Pemprov kembali lakukan penyediaan 370 ekor sapi bekas BC.

Kementan Keluarkan Aturan Pengurangan Day Old Chicken

Jakarta - Ketua Perhimpunan Peternak Ayam Nasional (PPAN) Jawa Barat Herry Dermawan membetulkan terdapatnya kenaikan harga daging ayam pada tingkat peternak yang menyebabkan lonjakan harga pada tingkat customer. “Memang supply kurang,” tuturnya waktu dihubungi Tempo, Jumat, 19 Januari 2018. Turunnya supply itu, menurut Herry, dikarenakan oleh sebagian besar peternak ayam turunkan kemampuan produksinya sebab takut tidak untung. “Paling saat ini kemampuan produksinya optimal 80 persenan,” katanya. Baca: DOC Ayam Joper Jakarta “Taksiran saat ini produksi paling 45-50 juta ekor per minggu,” tutur Herry. Herry menjelaskan penyebab peternak ramai-ramai pilih turunkan kemampuan produksinya ialah fluktuasi harga ayam di level peternak dalam dua tahun paling akhir. “Sebulan lantas, harga sempat Rp 14 ribu per ekor di kandang. Walau sebenarnya modal kami Rp 19 ribu. Jika cocok kami rugi, tidak ada perhatian pemerintah,” tuturnya. Penurunan kemampuan produksi untuk tutup kerugian itu menyebabkan harga ayam di kandang sekarang kembali melompat jadi Rp 22 ribu per ekor. “Antara supply yang seret serta permintaan bertambah, semoga sebab permintaan bertambah,” sebut Herry. Herry mengharap rapat di Kementerian Perdagangan ini hari mengulas masalah harga referensi ayam di kandang. “Kalau pemerintah ingin membuat harga referensi, harga batas, atau harga standard di kandang, sepakat sekali,” katanya. Tetapi Herry memberi pesan supaya ketentuan itu bukan hanya berlaku waktu harga sedang tinggi. “Jangan cuma diresmikan saat harga tinggi. Jika harga di atas, pemerintah teriak harus HET (harga eceran paling tinggi). Tetapi, jika harga jatuh, pemerintah ke mana?” katanya. Kepala Dinas Perdagangan serta Perindustrian Kota Bandung Eric Mohamad Atthauriq menjelaskan lonjakan harga ayam berlangsung di Kota Bandung dalam satu pekan ini. “Posisinya saat ini di rata-rata Rp 37 ribu per kg dari mulanya di urutan Rp 34-35 ribu,” katanya, Kamis, 18 Januari 2018. Lonjakan harga ayam yang berlangsung sempat menyebabkan gagasan pedagang ayam di pasar tradisionil di Bandung Raya berhenti tiga hari mulai Jumat, 19 Januari 2018. Gagasan berhenti berjualan itu gagal sesudah pedagang dan bandar ayam berjumpa dengan perwakilan Pemerintah Propinsi Jawa Barat serta Unit Pekerjaan Pangan Kepolisian Wilayah Jawa Barat. Koordinator tindakan berhenti pedagang ayam di Bandung Raya, Iim Ruhimat, membetulkan gagalnya gagasan berhenti itu. “Kami batalkan sebab point yang kami kehendaki telah bertemu. Kami ingin pemerintah lakukan normalisasi harga,” katanya. Menurut Iim, pedagang serta bandar ayam sangat terpaksa meningkatkan harga jual sebab ayam hidup yang dibeli dari peternak naik. Telah dua bulan ini harga ayam hidup dari peternak yang umumnya Rp 18-20 ribu per ekor melompat jadi Rp 22-23 ribu per ekor. “Sampai di customer itu Rp 36-37 ribu per kg. Di pasar kecil dapat sampai Rp 40 ribu per kg. Dampaknya ke pabrik olahan nugget serta sosis yang telah turunkan produksinya. Daging ayam tanpa ada tulang harga Rp 50 ribu per kg. Sebaiknya harga Rp 35-37 ribu per kg,” papar Iim.